Pesatnya pertumbuhan teknologi digital membagikan banyak kesempatan serta kemudahan. Tetapi, di sisi lain pula sediakan celah untuk timbulnya bermacam- macam aplikasi beresiko semacam judi online yang makin gempar.
Dengan bermacam metode serta saluran, penawaran judi online begitu gencar dengan menjanjikan iming- iming ataupun imbalan menguntungkan kepada calon korbannya. Sementara itu, wajib dicamkan kalau tidak terdapat orang yang kaya dari hasil berjudi.
Supaya warga bebas dari akibat negatif judi online, literasi digital terus digencarkan oleh Departemen Komunikasi serta Informatika( Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital( GNLD) Siberkreasi.
Ada pula tentang judi online dibahas dalam webinar literasi digital berjudul“ Buat Rugi, Pahami Bahaya serta Akibat dari Kecanduan Judi Online” yang diselenggarakan di Jawa Barat pada Rabu( 24/ 5).
Dalam webinar tersebut, Founder Digital Advisor Academy Alamsurya Kubara Endriharto berkata, banyak orang tergiur iklan judi online yang berikan mimpi jadi jutawan.
Ia juga menegaskan kalau judi online dapat menimbulkan kecanduan. Alasannya, kala pelakunya diberi keuntungan ataupun kemenangan, hingga ia hendak berkeinginan memainkannya selalu demi memperoleh keuntungan yang lebih besar.“ Kecanduan judi pula dapat menimbulkan kendala mental, semacam tekanan mental,” ucapnya, dilansir Jumat( 26/ 5/ 2023).
Ia menarangkan, judi dapat merugikan secara ekonomi sebab kala seorang kalah, ia termotivasi buat menang demi mengembalikan modal walaupun peluangnya sangat kecil.
“ Akibat buruknya merupakan kala dia kalah serta kehilangan duit, hingga besar mungkin dengan seluruh metode buat memperoleh duit demi dapat berjudi lagi, tercantum berbuat kriminal,” tukasnya.
Pada peluang yang sama, anggota Sukarelawan TIK Provinsi Bali Romiza Zildjian mengatakan bahaya di balik perjudian secara online tersebut.
Bagi ia, terdapat kemampuan pencurian informasi individu dalam aplikasi judi online. Tidak hanya itu, perjudian ini dapat berakibat kurang baik terhadap reputasi seorang.
Guna menanggulangi penyebaran tawaran judi online, sambung Romiza, hendaknya lekas melapor ke aparat berwajib apabila menciptakan tawaran judi online di media sosial ataupun melalui aplikasi obrolan.
Kendati perihal itu tidak gampang, pemerintah pula aktif memberantas web judi online yang banyak ditemui di internet ataupun jagad maya.
“ Jumlah web judi online yang telah diblokir pemerintah menggapai ratusan ribu. Selama 2021 kemudian, lebih dari 100. 000 web judi online yang diblokir pemerintah,” bebernya.
Sedangkan itu, dosen, writerpreneur, serta entrepreneur Dian Ikha Pramayanti menegaskan, style hidup yang boros serta konsumtif dapat menjebak seorang buat terperangkap judi online.
Berjudi dikira jadi opsi buat memperoleh duit dengan metode praktis walaupun kesempatan buat menang sangat kecil. Terlebih, terdapat yang berpikiran kalau judi selaku motivasi hidup glamour.
“ Supaya bebas dari style hidup boros ataupun konsumtif, triknya merupakan dengan mengatur diri dalam memakai media sosial, membuat anggaran belanja, berbelanja buat benda yang memanglah dibutuhkan, menghasilkan hobi yang berikan keuntungan, serta banyak macam yang lain,” anjuran Dian.