Agif (24) mulai kecanduan main judi online saat pandemi Covid-19 menghantam di tahun 2020. Tanpa pekerjaan, ditambah lagi adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Agif hanya sibuk dengan ponselnya di rumah.
Mulanya, pemuda asal Sumedang, Jawa Barat, ini berharap duit yang ia dapatkan dari main judi online bisa membantu biaya hidup sehari-hari. Ia tergoda ikut main judi online setelah melihat teman-temannya yang main judi slot mendapatkan keuntungan berlipat-lipat.
Saat awal bermain, ia menaruh uang Rp20.000 sebagai deposito. Agif mendapatkan untung hingga satu jutaan rupiah. Ia pun langsung membeli helm dari duit hasil judi slot itu.
“Saya waktu itu sempat deposito Rp20.000, jadi helm NFJ. Itu awal mula saya terjerumus,” kata Agif saat diwawancara CNNIndonesia.com, Selasa (18/9).
Agif senang karena merasakan keuntungan seperti teman-temannya. Ia kemudian menambah modalnya bermain judi slot. Ia berpikir, makin besar modalnya, maka makin besar pula untungnya.
Setelah Rp20.000, ia menambah taruhannya jadi Rp50.000. Lalu, lama-lama menjadi ratusan ribu hingga Rp1 juta.
“Awal mula Rp20.000, eh kemarin-kemarin Rp1 juta sekali main,” tuturnya.
Ia bercerita sempat juga bermain judi slot senilai Rp9.000 untuk satu kali putaran atau satu kali tekan tombol. Agif diiming-imingi keuntungan hingga 500 kali lipat.
“Di situ bet (taruhan) gede, Rp9.000 dapat perkalian 500, Rp50.000 dikali 500. Pokoknya totalnya withdraw (hadiah) Rp15 juta,” ucapnya.
Beberapa kali mendapatkan untung, ia pun terlena. Namun, keuntungan yang ia rasakan tak bertahan lama dan berganti jadi rentetan kekalahan.
Agif tak kapok. Ia terus bermain judi online hingga uangnya tak lagi tersisa. Di momen itu, ia nekat meminjam uang dari aplikasi pinjaman online (pinjol) demi membalas kekalahannya.
Tak tanggung-tanggung, Agif meminjam duit Rp50 juta di lima aplikasi. Ia mengungkapkan di salah satu aplikasi, dia meminjam Rp30 juta. Sementara sisanya tersebar di berbagai aplikasi pinjol lainnya.
Malang, uang puluhan juta hasil pinjaman itu pun habis. Agif mengaku kejiwaannya sempat terganggu akibat kekalahan yang dialaminya.
Apalagi, ada utang pinjol yang harus dibayarnya. Agif pun sampai pada titik berniat untuk mengakhiri hidupnya
“Sempat stres hampir mau bunuh diri, karena enggak bisa bayar pinjol, kalah Rp20 juta dan kelilit pinjol,” ucapnya.
Titik itu menjadi alasan Agif untuk berhenti main judi online. Ia pun mau tak mau menceritakan apa yang dialaminya kepada kedua orang tuanya.
Ia merasa tak enak hati karena orang tuanya akhirnya harus ikut membantu melunasi utangnya. Agif pun kini tengah berjuang mencari uang dengan jual-beli ponsel bekas demi melunasi pinjamannya.
Ridho (25) juga punya cerita yang sama. Usai lulus dari salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Barat pada 2021, ia kembali ke kampung halamannya di Bandar Lampung.
Ridho bercerita, saat kuliah ia memang sudah mengenal dan bermain judi online. Namun, ia mengaku ketika itu hanya bermain sewajarnya dan tak sampai keranjingan.
Namun, saat kembali ke Bandar Lampung dan bertemu dengan teman-teman semasa SMA, Ridho tak bisa menahan godaan. Ia tak bisa berhenti.
Awalnya, ia menaruh duit Rp75.000. Duit itu kemudian menghasilkan keuntungan berlipat hingga Rp3 juta.
“Awal banget dapat Rp3 juta dari Rp75 ribu,” ujar Ridho saat diwawancara.
Sejak Februari 2023, Ridho pun menjadikan judi slot sebagai salah satu sumber penghasilan tambahan. Sebab, penghasilan bulanannya sebagai pekerja lepas tak menentu.
Namun, harapannya tak berlangsung lama. Ia menerima kekalahan bertubi-tubi di hari-hari berikutnya. Duit Rp20 juta habis ditelan mesin judi slot. Sialnya, sama seperti Agif, uang itu didapat Ridho dari aplikasi pinjol.
Bukannya berhenti, Ridho kembali meminjam duit dari aplikasi pinjol. Ia masih berharap dapat untung dari judi slot dan bisa melunasi utang-utangnya. Namun, duit belasan juta amblas.
Ia kemudian menghitung-hitung. Uang yang dia pinjam di tujuh aplikasi pinjol mencapai Rp30 juta.
“Itu tujuh plikasi lah (pinjol), itu buat muter (judi) doang,” katanya.
Karena kebingungan, Ridho dengan berat hati menceritakan hal itu kepada orang tuanya. Ia mengaku ibunya membantu membayar utangnya sebagian kecil. Ia berusaha menyelesaikan utang-utang lainnya sendiri.
“Yang pinjamannya Rp5 juta, Rp6 Juta misal, yang begitu sama ibu. Tapi yang lain, yang bisanya sama diri sendiri, ya diselesaikan sendiri,” ucapnya.